Pertumbuhan Fisik dan Masalah Medis Pada Masa Kanak-kanak Tengah | Psikologi Perkembangan

PERTUMBUHAN FISIK dan MASALAH MEDIS MASA KANAK-KANAK TENGAH


Children live in a world of imagination and feeling...
They invest the most insignificant object with any form they please, and see in
It whatever they will to see.
 ( Adam G. Oehlenschlager )

Pertumbuhan

Pertumbuhan pada masa anak-anak tengah sangat lambat dan perubahan hari demi hari tidak terlihat begitu jelas. Biasanya anak menghasilkan perubahan yang mengejutkan pada usia 6 tahun dan 11 tahun, banyak yang mulai menyerupai orang dewasa. Anak-anak tumbuh sekitar 5-8 cm tiap tahunnya dan berat badan meningkat kira-kira dua kali lipat pada masa itu. Anak perempuan mempertahankan sedikit banyak lemak ditubuhnya dibanding dengan anak laki-laki, dan ini merupakan suatu karakteristik yang akan bertahan sampai masa dewasa. Rata-rata berat anak perempuan diperkirakan 39,9 kg, sedangkan anak laki-laki diperkirakan 38,9 kg untuk anak berusia 6-11 tahun.


Karakteristik anak, anak laki-laki dan anak perempuan Afrika-Amerika cenderung memiliki banyak otot dan massa tulang, pada anak Meksiko-Amerika cenderumg memiliki banyak lemak tubuh yang lebih tinggi dan untuk anak Eropa Amerika (kulit putih) cenderung memiliki otot yang lebih kecil dan berat badan yang stabil.

Gizi dan Tidur

Pada masa anak-anak tengah sudah jelas anak memasuki masa sekolah, anak-anak sekolah membutuhkan rata-rata 2.400 kalori setiap hari yaitu lebih banyak pada anak yang lebih tua dan lebih sedikit dari pada yang lebih muda. Untuk mengurangi gejala kelebihan berat badan pada anak, seharusnya anak-anak hanya mendapatkan sekitar 30 persen dari keseluruhan kalori mereka dari lemak dan kurang dari 10 persen keseluruhan lemak jenuh.

Kebutuhan tidur pada anak usia 6-11 tahun menurun dari sekitar 11 jam pada usia 5 tahun ke 10 jam pada usia 9 tahun dan sekitar 9 jam pada usia 13 tahun. Namun, masalah tidur, seperti membangkang untuk pergi tidur, insomnia, dan mengantuk di siang hari adalah hal yang lazim pada masa-masa ini, seiring dengan mereka tumbuh dewasa, diperbolehkan untuk mengatur jam tidur mereka sendiri.



Perkembangan Motorik

Perkembangan motorik terus meningkat pada masa kanak-kanak tengah. Anak-anak usia sekolah menghabiskan sedikit banyak waktu tiap minggunya untuk berolahraga dan aktivitas luar ruangan lainnya, disamping waktu yang dihabiskan untuk menonton televisi (rata-rata 12-14 jam per minggu) dan berbagai aktivitas terkait komputer.

  • Bermain di waktu istirahat


Pada usia anak sekolah, anak lebih aktif untuk bermain dikala waktu beristirahat. Anak laki-laki bermain permainan yang lebih aktif secara fisik, sementara anak perempuan lebih suka permainan yang melibatkan ekspresi verbal atau menghitung dengan suara keras, seperti lompat tali atau petak umpet.

Anak sekolah pada waktu istirahat di tingkat awal terdiri dari permainan kekacauan dan kekasaran (rough-and-tumble play), permainan seperti penuh semangat, seperti bergulat, menendang, saling menjatuhkan, bergumul, dan mengejar, yang sering kali diiringi dengan tawa dan teriakan. Permainan semacam ini membantu anak-anak bersaing untuk mendominasi dengan mengukur kekuatan dirinya dengan orang lain. Anak laki-laki cenderung lebih banyak bermain permaianan kekacauan dan kekasaran daripada anak perempuan.


Olahraga yang terorganisasi





Anak berusia 9-13 tahun dan orang tuanya, 38,5 persen melaporkan keikutsertan dalam olahraga yang terorganisasi diluar jam sekolah seperti bisbol, softball, sepak bola, atau bola basket. Sekitar 77,4 persen anak-anak turut serta di dalam kegiatan fisik yang tidak terorganisasi, seperti bersepeda dan melempar bola ke dalam keranjang. Anak perempuan menghabiskan lebih sedikit waktu untuk berolahraga dan lebih banyak menghabiskan waktu untuk pekerjaan rumah tangga, belajar dan perawatan pribadi. Olahraga yang terorganisasi maupun tidak terorganisasi berguna untuk membantu anak-anak meningkatkan keterampilan motorik mereka.

Kesehatan, Kebugaran, dan Keamanan

  • Obesitas / kelebihan berat badan
Sekitar 16 persen anak berusia 6-11 tahun memgalami kelebihan berat badan dan sekitar 15 persen mendekati kelebihan berat badan. Anak laki-laki lebih mungkin terkena kelebihan berat badan daripada anak perempuan.


  • Penyebab Obesitas


Obesitas sering kali merupakan hasil dari kecenderungan bawaan yang diperburuk dengan terlalu sedikit berolahraga dan terlalu banyak atau salah mengonsumsi jenis makanan. Pada hari biasa, lebih dari 30 persen sampel (6.212 anak dan remaja) mengonsumsi makanan cepat saji yang memiliki kadar lemak, karbohidrat, dan bahan tambahan gula yang tinggi.

  • Mengapa anak dengan kelebihan berat badan lebih dikhawatirkan? 
Karena, merupakan kelemahan bagi anak-anak usia sekolah. Dalam sebuh penelitian terhadap 1.456 murid SD di Australia, anak-anak yang digolongkan kelebihan berat badan atau obesitas tertinggal dari teman-teman sekelasnya dalam hal fungsi sosial dan fisik pada usia 10 tahun. Ketika 106 anak dan remaja yang mengalami obesitas, mereka melaporkan kerusakan yang signifikan dibandingkan teman-teman seusia mereka yang sehat.
Anak-anak dengan obesitas sering kali menderita secara emosional. Anak-anak ini beresiko memiliki masalah perilaku, depresi, dan harga diri yang rendah dan juga biasanya anak-anak dengan obesitas memiliki masalah pada kesehatan, termasuk tekanan darah, kolesterol, dan kadar insulin yang tinggi.
Anak-anak dengan kelebihan berat badan cenderung menjadi orang dewasa yang obesitas, beresiko terkena tekanan darah tinggi, penyakit jantung, masalah tulang dan persendian, dan diabetes.

  • Pencegahan dan Penanganan anak obesitas


- Mengurangi waktu di depan televisi dan komputer,
- Makanan kantin sekolah yang lebih sehat,
- Pendidikan untuk membantu anak-anak memilih makanan yang lebih baik,
- Orang tua dapat menjadikan olahraga sebagai aktivitas keluarga dengan gerak jalan atau bermain bola bersama-sama,
- Menggunakan tangga daripada lift,
- dan Membatasi menonton televisi.
Orang tua seharusnya mengawasi pola makan dan kegiatan anak-anak serta menangani penambahan berat badan yang berlebihan sebelum anak mengalami kelebihan berat badan yang parah.


  • Kelebihan berat badan dan Hipertensi pada masa Kanak-kanak


Pada sampel anak-anak dan remaja berusia 8-17 tahun di AS, rata-rata tekanan darah meningkat antara tahun 1988 dan 2000, sebagian karena kelebihan berat badan. Penurunan berat badan melalui modifikasi diet dan kegiatan fisik rutin merupakan penanganan utama bagi hipertensi yang terkait dengan kelebihan berat badan.


Masalah Medis Lainnya

Penyakit pada masa kanak-kanak tengah cenderung singkat. Kondisi medis akut (acute medical conditions), kadang-kadang, kondisi jangka pendek, seperti infeksi, alaergi, kutil, flu, selesma, atau virus dalam setahun lazim pada usia ini karema bakteri melintas di antara anak-anak sekolah atau pada saat bermain. Terdapat 18 persen anak berusia di bawah 18 tahun pada tahun 1994 mengidap kondisi medis kronis (chronic medical conditions): kondisi fisik, perkembangan, perilaku, emosional yang memerlukan layanan kesehatan khusus.

  • Masalah Pendengaran dan Penglihatan pada masa Kanak-kanak Tengah

Hampir 13 persen anak dibawah usia 18 tahun diperkirakan mengalami kebutaan atau kerusakan penglihatan.

Dan sekitar 15 persen anak usia 6-19 tahun yang kebanyakan laki-laki, mengidap beberapa kehilangan pendengaran. Ini adalah keprihatinan karena bahkan sedikit kehilangan pendengaran dapat memengaruhi komunikasi, perilaku, dan hubungan sosial.


  • Asma 


Adalah penyakit pernapasan kronis yang dicirikan dengan serangan batuk, bernapas parau (bengek), dan kesulitan bernapas secara mendadak, merupakan penyebab utama ketidakmampuan pada masa kanak-kanak. Beberapa ahli berpendapat bahwa rumah-rumah yang sangat bersekat sebagai penyebabnya karena memperkuat pemaparan terhadap racun lingkungan di dalam rumah dan alergen, seperti asap rokok, tungau debu, jamur, dan kotoran kecoa.

Anak-anak dengan asma kehilangan rata-rata 10 hari sekolah setiap tahunnya. Dalam suatu penelitian terkontrol, terdapat 134 anak yang mengidap asma yang berusia 8-16 tahun, menggunakan internet untuk mendidik pasien dan keluarganya dalam memantau gejala serta pengobatan yang mengarahkan pada peningkatan pengurangan gejala.

  • HIV dan AIDS


Anak pada usia 6 - 12 tahun biasanya tertular penyakit AIDS dari ibu mereka ketika di dalam kandungan. Lainnya karena menjadi korban kekerasan seksual. Pada tahun 2004, sebanyak 510.000 anak dibawah 15 tahun meninggal karena AIDS. Kebanyakan anak yang terjangkit HIV pada usia sekolah dapat berfungsi secara normal. Karena nyaris tidak ada resiko tertular ke teman-teman sekelasnya. Mereka harus di dorong untuk ikut serta di dalam seluruh aktivitas sekolah, termasuk atletik, sampai pada kadar kemampuan mereka.


Berbagai Cedera Akibat Kecelakaan

Cedera akibat kecelakaan adalah penyebab utama kematian pada anak-anak usia sekolah. Anak laki-laki lebih mungkin cedera daripada anak perempuan. Sekitar 23.000 anak tiap tahunnya menderita cedera otak serius akibat kecelakaan sepeda dan sebanyak 88 persen cedera tersebut dapat dihindari dengan penggunaan helm. Peralatan pelindung kepala juga penting bagi olahraga bisbol, softball, football, sepatu roda, skateboard, mengendarai otopet, berkuda, hoki, berseluncur, dan bermobil salju. Pelindung mata dan gigi juga bisa membantu mengurangi cedera kepala dan wajah.


Anak-anak dengan Permasalahan Belajar

  • Keterbelakangan Mental 


Merupakan bentuk fungsi kognitif di bawah normal secara signifikan. Ditunjukkan dengan IQ sekitar 70 atau kurang. Masalah identifikasi keterbelakangan mental timbul karena munculnya tren sejarah dalam skor-skor IQ. Untuk menyesuaikan dengan tren, maka muncullah tes-tes kecerdasan yang dinormakan ulang secara berkala. Penyebab keterbelakangan mental yang sudah diketahui seperti gangguan genetika, kecelakaan yang traumatis, pemaparan prenatal pada infeksi atau alkohol, dan pemaparan pada timbal atau tingkat merkuri yang tinggi. Keterbelakangan dapat dicegah melalui konseling genetika, perawatan prenatal, amniosentesis (pemeriksaan air ketuban), pemeriksaan rutin dan perawatan kesehatan untuk bayi serta layanan gizi untuk ibu hamil dan bayi.

  • Kesulitan Belajar


Kesulitan belajar dapat disebut disleksia (dyslexia). kesulitan belajar merupakan gangguan yang mengganggu aspek khusus dari prestasi sekolah seperti menyimak, berbicara, membaca, menulis, atau matematika, yang mengakibatkan kinerja kecerdasan, dan jumlah bersekolah anak. Kesulitan matematika, sebagai contoh, mencakup kesulitan dalam berhitung, membandingkan angka, menghitung, dan mengingat fakta. Anak dengan kesulitan belajar sering  kali memiliki kecerdasan mendekati rata-rata atau lebih tinggi dari rata-rata. Penyebab dari kesulitan belajar adalah faktor genetika, komplikasi pada kehamilan, cedera setelah melahirkan, seperti trauma kepala, kekurangan gizi, dan pemaparan terhadap timbal.
Anak-anak dengan kesulitan belajar cenderung kurang berorientasi pada tugas dan lebih mudah teralihkan perhatiannya dibandingkan anak yang lain; mereka kurang terorganisasi dengan baik sebagai pembelajar dan cenderung kurang menggunakan berbagai strategi ingatan. Beberapa anak tidak diajarkan dengan benar, cemas, memiliki kesulitan membaca atau mendengarkan arahan, kurang motivasi atau minat pada mata pelajar, atau memiliki penundaan perkembangan.
Contoh tulisan apa yang dibaca oleh anak disleksia :


Contoh apa yang ditulis anak disleksia :



  • Attention Deficit/Hiperactivity Disorder (ADHD)


Merupakan kondisi kronis yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk memusatkan perhatian yang menetap, perhatian yang mudah teralih, impulsivitas, toleransi yang rendah terhadap kegagalan, dan aktivitas yang sangat banyak pada waktu dan tempat yang salah, seperti di dalam kelas. Anak laki-laki lebih mungkin mengalami ADHD dibandingkan anak perempuan. Beberapa dokter memperingatkan bahwa gangguan ini mungkin didiagnosis berlebihan, mengakibatkan anak-anak mendapatkan pengobatan berlebihan yang tidak perlu karena orang tua atau guru tidak tahu bagaimana mengendalikan mereka.

Gangguan ADHD memiliki dua kumpulan gejala yang berbeda. Beberapa anak kurang memperhatikan, tetapi tidak hiperaktif; lainnya menunjukkan pola yang sebaliknya. Namun pada 85 persen kasus, dua jenis gejala dialami bersamaan. Orang tua dengan anak ADHD 24 kali lebih mungkin memiliki gangguan ini daripada orang tua dengan anak tanpa gangguan. Satu gen yang terkait erat dengan ADHD adalah yang berkaitan dengan mencari sesuatu yang baru, perilaku yang awalnya dapat membantu manusia menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan yang pesat. Komplikasi kelahiran bisa menjadi penyebab gangguan ini termasuk kelahiran prematur, konsumsi alkohol atau tembakau oleh calon ibu, pemaparan terhadap timbal, dan kekurangan oksigen.

Anak dengan ADHD cenderung melupakan tanggung jawab, berbicara keras, mudah marah atau frustasi, dan menyerah ketika mereka tidak bisa melakukan sesuatu. Solusi untuk menangani anak ADHD adalah memecah tugas menjadi bagian-bagian yang kecil, sering memberikan dorongan mengenai aturan dan waktu serta sering memberikan ganjaran langsung untuk pencapaian kecil.

Penanganan ADHD sering kali dengan obat-obatan, terkadang dikombinasikan dengan terapi perilaku, konseling, pelatihan keterampilan sosial, dan penempatan pada kelas khusus.

  • Mendidik Anak dengan Berbagai Ketidakmampuan

Pada tahun 2000-2001 di AS, tedapat 45 persen anak-anak menderita kesulitan belajar, 17 persen menderita kerusakan bicara atau bahasa, dan 9,5 persen menderita keterbelakangan mental. Banyak siswa ini dapat mengikuti program “inklusi”, yaitu program yang menggabungkan mereka dengan anak-anak normal seharian atau setengah hari. Inklusi dapat membantu anak dengan ketidakmampuan belajar hidup bersama di dalam masyarakat dan dapat membantu anak-anak normal mengetahui dan memahami orang-orang dengan ketidakmampuan.

Masalah yang mungkin terjadi dengan program ini adalah anak-anak dengan kesulitan belajar mungkin dievaluasi dengan standar yang tidak realistis, mengakibatkan mereka tidak naik kelas.


Anak-anak Berbakat

  • Mengidentifikasi Anak Berabakat
Kebanyakan negara bagian dan distrik sekolah mengadopsi definisi yang lebih luas, yang mencakup anak-anak yang menunjukkan prestasi atau potensi tinggi dalam satu atau lebih hal-hal berikut ini: kecerdasan umum, kemampuan khusus (seperti matematika atau sains), berpikir kreatif atau produktif, kepemimpinan, bakat di bidang seni (seperti melukis), dan kemampuan psikomotorik. Sekarang, banyak sekolah menggunakan kriteria majemuk untuk memasukkan anak ke dalam program bakat, meliput skor tes prestasi, rangking, kinerja di dalam kelas, produksi kreatif, nominasi dari guru dan orang tua, dan wawancara dengan siswa; tetapi IQ tetap merupakan hal penting dan terkadang menjadi faktor penentu.

  • Mendefinisikan dan Mengukur Anak Berbakat


Kreativitas merupakan kemampuan melihat situasi dengan cara yang baru, memghasilkan inovasi, atau melihat masalah yang tidak teridentifikasi sebelumnya dan menemukan solusi baru. Membedakan antara dua bentuk berpikir: konvergen dan divergen. Berpikir konvergen (convergent thinking) yaitu berpikir yang ditujukan untuk menemukan satu jawaban yang tepat atas suatu permasalahan. Sementara, berpikir divergen (divergent thinking) yaitu berpikir yang menghasilkan berbagai kemungkinan baru dan beragam.

Berbagai tes kreativitas kebanyakan mengukur berpikir divergen. Di antara tes kreativitas adalah The Torrance Tests of Creative Thinking, seperti menyebutkan berbagai penggunaan yang tidak biasa dari penjepit kertas, melengkapi gambar, dan mencatat apa saja nama benda yang ditampilkan.


  • Mendidik Anak Berbakat


Beberapa sekolah menyediakan program khusus bagi anak yang berbakat. Program-program ini umumnya menganut satu atau dua pendekatan: pengayaan atau akselerasi. Pengayaan (enrichment) memperluas dan memperdalan pengetahuan dan keterampilan melalui kegiatan kelas ekstra, proyek penelitian, kunjungan lapangan, atau pelatihan oleh para ahli.

Akselerasi (acceleration), untuk mempercepat pendidikan mereka melalui masuk sekolah dini, melompat kelas, penempatan di dalam kelas akselerasi, atau kursus lanjutan dalam mata pelajaran spesifik. Anak-anak dalam program untuk anak-anak berbakat tidak hanya mendapatkan keuntungan akademik, tetapi juga cenderung meningkatkan konsep diri dan penyesuaian sosial.






Komentar

Postingan Populer