Trolling Pada Sosial Media
Trolling
Kegiatan memposting tulisan atau pesan menghasut dan seringkali tidak relevan dengan topik yang dibicarakan. Tujuan dari trolling ini adalah memprovokasi dan memancing emosi para pengguna internet lainnya. Dalam dunia internet, pelaku trolling ini disebut troller.
Contoh trolling pada sosial media adalah terjadinya clickbait di Youtube.
Definisi
Troll media sosial, menurut definisi, adalah seseorang yang menciptakan konflik di situs-situs seperti Twitter, Facebook dan Youtube dengan memposting pesan yang sangat kontroversial atau memanas dengan satu-satunya maksud untuk memancing respons emosional (baca: marah) dari pengguna lain.
Pada dasarnya, troll media sosial adalah seseorang yang dengan sengaja mengatakan sesuatu yang kontroversial untuk mendapatkan peningkatan dari pengguna lain.
Tidak hanya di Youtube, sosial media lain pun seperti itu contohnya di Facebook, Twitter dan lain sebagainya. Biasanya troll berhubungan dengan bisnis/ perusahaan brand yang meng-endorse selebriti untuk mempromosikan sebuah barang.
4 tanda Anda masuk perangkap troll
- Mereka akan mencoba membuat Anda marah. Troll ada hanya untuk tujuan mengecewakan orang/ pengguna yang melihatnya.
- Pelaku troll merasa memiliki hak untuk melakukan troll. Banyak troll memiliki rasa harga yang tinggi.
- Pelaku troll sering melebih-lebihkan. Mereka menggunakan kata-kata yang kuat seperti "tidak pernah" dan "setiap." Di mana kebanyakan orang akan mengatakan "jarang" dan "beberapa." Menggunakan kata-kata seperti itu adalah cara untuk mengobarkan semangat orang lain.
- Pelaku troll menjadikannya pribadi. Daripada membahas suatu masalah, secara wajar dan logis, pelaku troll akan menyerang karakter lawan. Mereka akan memanggil nama orang dan mengatakan sesuatu untuk menarik perasaan dan prasangka.
8 tips untuk menangani troll di media sosial
1. Menetapkan kebijakan. Sebagian besar jejaring sosial memiliki kebijakan komunitas untuk 'menghormati'.
2. Abaikan mereka. Troll dapat menyebabkan reaksi negatif pada orang lain, karena mereka menginginkan perhatian.
3. Menanggapi dengan fakta. Apakah troll Anda menyebarkan desas-desus, informasi yang salah, ketidaktepatan atau kebohongan langsung? Kemudian tolak semua dongeng yang diceritakan oleh troll dengan fakta.
4. Blokir pelaku troll.
5. Membenarkan kesalahan. Dengarkan apa yang orang katakan di akun media sosial Anda. Jika Anda menemukan kesalahan: perbaiki, biarkan orang itu tahu apa yang Anda lakukan, Jelaskan mengapa.
6. Jangan dibalas. Mirip dengan mengabaikannya, jangan memberi mereka makan juga.
7. Jangan menghapus posting mereka. Karena itu dapat meningkatkan perilaku buruk mereka. Menurut para peneliti Stanford-Cornell mengatakan bahwa mengambil tindakan ekstrim terhadap pelanggaran kecil dapat meningkatkan perilaku antisosial.
Komentar
Posting Komentar